Pada tanggal 11 Juni 2024, sebuah video pendek berdurasi 27 detik menjadi viral di media sosial, khususnya di Kerinci. Video ini merekam momen menegangkan di Desa Siulak Deras, dimana sebuah mobil dinas dengan plat merah terjebak dalam lumpur yang tebal. Kondisi tersebut membuat mobil tersebut kesulitan untuk keluar dari situasi sulitnya.
Berikut videonya:
Video tersebut diunggah oleh akun bernama Desi Hermila, yang dengan cepat menarik perhatian warga setempat serta pengguna media sosial di seluruh Indonesia. Dalam video tersebut, terlihat sejumlah orang berusaha untuk menolong mobil tersebut keluar dari lumpur yang menganga. Upaya-upaya tersebut terlihat nyata namun hasilnya masih belum memuaskan.
Desa Siulak Deras, yang dikenal dengan lanskap alamnya yang memukau namun juga seringkali menantang, menjadi latar dari peristiwa ini. Kawasan tersebut dikenal memiliki jalanan yang bergelombang dan rawan terkena longsor saat musim hujan tiba. Kondisi inilah yang kemungkinan besar menjadi penyebab terjebaknya mobil dinas tersebut.
Reaksi terhadap video ini pun beragam. Banyak yang menunjukkan simpati kepada pengemudi mobil tersebut, sementara yang lainnya mengekspresikan kekaguman terhadap semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh masyarakat desa. Beberapa netizen juga menyoroti pentingnya perawatan dan pemeliharaan jalanan di daerah pedesaan, terutama di musim hujan, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Tidak hanya menjadi bahan perbincangan di media sosial, video ini juga menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah dan instansi terkait, untuk meningkatkan infrastruktur dan pemeliharaan jalan di wilayah tersebut. Diharapkan, kejadian ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya investasi dalam infrastruktur perkotaan, terutama di daerah terpencil yang sering terabaikan.
Peristiwa ini sekali lagi mengingatkan kita bahwa, di tengah kecanggihan teknologi dan kemajuan peradaban, masih ada tantangan dasar yang perlu diatasi, seperti kondisi infrastruktur dasar. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan keamanan masyarakat, tidak hanya di Kerinci, tetapi di seluruh Indonesia.

