Portalandalas.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa operasi militer di Rafah, wilayah paling selatan Jalur Gaza yang menjadi tempat pengungsian jutaan warga Palestina, akan segera dihentikan. Pasukan militer Israel akan dialihkan ke utara, di perbatasan dengan Lebanon bagian selatan.
Dalam wawancara pertamanya dengan jaringan Israel sejak kekerasan meletus pada 7 Oktober, Netanyahu menyatakan bahwa pasukan pertahanan Zionis akan dipindahkan ke perbatasan utara untuk keperluan pertahanan. Dia menegaskan bahwa fase intensif pertempuran melawan Hamas akan segera berakhir, terutama di Rafah, meskipun ini tidak berarti perang secara keseluruhan akan segera berakhir.
Netanyahu mengindikasikan bahwa setelah serangan di Rafah dihentikan, sebagian pasukan akan dipindahkan ke utara untuk tujuan pertahanan dan untuk memfasilitasi pemulangan penduduk yang mengungsi.
Ketegangan antara Israel dan Hezbollah meningkat setelah kematian komandan Hezbollah, Taleb Abdallah, dalam serangan Israel di Kota Joya, Lebanon selatan, pada 11 Juni. Insiden ini memperburuk hubungan antara kedua belah pihak.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengkonfirmasi bahwa negaranya sedang mempertimbangkan tindakan tegas terhadap Hezbollah setelah lebih dari delapan bulan ketegangan di perbatasan. Dia juga menyebutkan bahwa militer Israel telah menyetujui rencana operasi serangan di Lebanon.
Menanggapi hal tersebut, pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, mengancam akan menyerang Siprus jika Israel benar-benar melancarkan serangan. Nasrallah menuduh Siprus membantu Israel dengan mengizinkan negara Zionis menggunakan bandara dan pangkalan militernya untuk latihan militer.
Nasrallah menegaskan bahwa Hezbollah tidak takut untuk berperang dengan Israel dan mengingatkan bahwa kedua belah pihak akan berperang "tanpa aturan" dan "tanpa batasan" jika konflik terjadi.
Potensi perang antara kedua negara ini telah menimbulkan kekhawatiran di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, yang menyatakan dukungan penuhnya kepada Israel jika terjadi konflik besar-besaran dengan Hezbollah.