Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), mengeluarkan seruan tegas kepada komunitas internasional untuk mengakui kemerdekaan Palestina di tengah eskalasi kekerasan yang sedang terjadi di Jalur Gaza. Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh media pemerintah Saudi pada Senin (17/6), MbS menegaskan pentingnya langkah ini sebagai upaya nyata untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.
MbS menyoroti bahwa pengakuan internasional terhadap Negara Palestina yang merdeka, dengan batas tahun 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, akan membantu warga Palestina memperoleh hak-hak mereka yang sah. Lebih lanjut, ini diharapkan dapat membuka jalan menuju perdamaian yang komprehensif, adil, dan abadi di Timur Tengah.
Selain mengajukan seruan untuk pengakuan Palestina, MbS juga mendesak semua negara untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam melindungi warga Gaza yang terus terpapar kekerasan. Dia menekankan pentingnya penerapan resolusi Dewan Keamanan PBB, terutama terkait gencatan senjata, sebagai langkah krusial dalam menanggapi konflik yang sedang berlangsung.
Seruan ini muncul di tengah pengakuan dari beberapa negara Eropa seperti Spanyol, Irlandia, Norwegia, dan Slovenia terhadap kemerdekaan Palestina. Langkah-langkah ini dianggap sebagai tonggak sejarah yang dapat membantu mendorong tercapainya perdamaian permanen antara Israel dan Palestina. Irlandia, misalnya, telah menyatakan rencananya untuk segera menunjuk duta besar untuk bertugas di Palestina setelah pengakuan resmi mereka.
Eskalasi kekerasan yang terus meningkat di Gaza telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang serius, dengan lebih dari 37.000 warga Palestina dilaporkan meninggal akibat operasi militer Israel. Kondisi ini semakin memperdalam krisis kemanusiaan di kawasan konflik tersebut.