Permintaan hewan kurban di Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bahkan, menurut Ade, pemilik peternakan di Desa Tanjung Muda Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh, penurunan permintaan ini mencapai lebih dari 60 persen.
Ade mengungkapkan bahwa dari total 17 ekor sapi kurban yang dimilikinya di kandang, tidak satupun berhasil terjual. Bahkan, kunjungan calon pembeli hanya sebatas tanya-tanya tanpa ada yang melakukan pemesanan sapi kurban.
"Iya, permintaan sapi kurban tahun ini memang menurun, alasan pastinya kami juga tidak tahu," ujar Ade.
Ia juga mengakui bahwa pada tahun sebelumnya, ia berhasil menjual 21 ekor sapi kurban. Namun, harapan untuk tahun ini pupus, bahkan ia telah menurunkan harga sapi kurban untuk menarik minat pembeli, dari harga sebelumnya yang mencapai Rp21 juta per ekor menjadi Rp19 hingga Rp18 juta per ekor.
Terkait dengan hal yang sama, pedagang sapi di Desa Tanjung Muda bernama Amril juga mengalami kesulitan yang serupa. Dari total 15 ekor sapi kurban yang dimilikinya, hanya 5 ekor yang berhasil terjual, sementara sisanya masih belum laku.
"Kami sebagai pedagang sapi di Desa Tanjung Muda menghadapi kesulitan dalam menjual sapi kurban, permintaan dari panitia masjid juga menurun," tambahnya.
Amril menegaskan bahwa penurunan penjualan sapi turut berdampak pada biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk membeli pakan tambahan seperti rumput.
"Jika penjualan sapi berjalan lambat, maka kami harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli rumput sebagai pakan ternak," tutupnya.
