Dalam setiap Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), isu mengenai adanya pemain bayaran untuk memperkuat kafilah kafilah tertentu kembali mencuat. Hal ini telah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat, di mana setiap daerah berusaha keras untuk meraih juara, bahkan dengan cara yang tidak etis.
Para peserta sering kali menggunakan jasa pemain bayaran untuk meningkatkan peluang kemenangan mereka. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan tentang esensi dari MTQ, yang seharusnya lebih fokus pada syiar agama dan pengamalan Al-Qur'an.
Kita semua berharap agar pada MTQ kali ini, tidak ada daerah yang terjebak dalam praktik negatif ini. Mari bersama-sama menjaga integritas acara, dengan mengedepankan semangat kompetisi yang sehat dan sesuai dengan tujuan utama, yaitu menyebarkan syiar Islam dan mengimplementasikan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.(Hk)