4 Titik Panas Terpantau di Sumatera Jelang Musim Kemarau Juli-Agustus

Menu Atas

4 Titik Panas Terpantau di Sumatera Jelang Musim Kemarau Juli-Agustus

Portal Andalas
Selasa, 02 Juli 2024
Bagikan:


Portalandalas.com -
Pada Senin (1/7/2024), puncak musim kemarau Juli-Agustus menjadi perhatian dengan terdeteksinya empat hotspot di wilayah Sumatera. Informasi ini diungkapkan oleh Ferdian Kristianto, yang menjabat sebagai Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera. Dua hotspot terlihat di Provinsi Jambi dan dua lagi di Sumatera Selatan.

Ferdian menjelaskan bahwa meskipun terlihat sebagai hotspot, hal ini tidak selalu berarti adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hotspot hanyalah titik yang terdeteksi sebagai area dengan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekitarnya. Beberapa di antaranya dapat berkembang menjadi Karhutla jika tidak ditangani dengan cepat, meskipun tidak semua hotspot tersebut mengindikasikan luasannya cukup besar untuk terdeteksi sebagai masalah serius melalui satelit.

Pihak BPPIKHL Sumatera aktif memantau situasi melalui patroli udara dan darat untuk mengamati perkembangan hotspot secara berkala. Ferdian menegaskan pentingnya melakukan groundcheck atau verifikasi langsung di lapangan untuk memastikan apakah sebuah hotspot berpotensi menjadi Karhutla atau tidak.

Proses analisis mendahului tindakan lapangan, dimana citra satelit digunakan untuk mengidentifikasi lokasi, jenis vegetasi, dan keberadaan permukiman sekitar. Jika ada indikasi yang mencurigakan, seperti adanya hotspot yang bertahan lebih dari satu hari atau adanya laporan dari masyarakat, tim patroli segera dikerahkan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

Ferdian juga mengingatkan bahwa puncak musim Karhutla di Sumatera Selatan biasanya terjadi pada bulan September-Oktober, berdasarkan data historis 10 tahun terakhir. Namun, prediksi dari BMKG tahun ini menyebutkan bahwa puncak potensi Karhutla mungkin terjadi lebih awal, yaitu pada bulan Juli-Agustus.

Tim Manggala Agni telah aktif sejak Februari untuk melakukan patroli pencegahan di Sumsel sebagai upaya antisipasi terhadap potensi Karhutla. Ferdian menekankan pentingnya kewaspadaan dan kerja sama dari semua pihak untuk mencegah kejadian Karhutla secara berulang setiap tahunnya.

Baca Juga