Portalandalas.com - Jembatan Aurduri I di Jambi akan segera mengalami perbaikan menyusul beberapa insiden di mana jembatan tersebut ditabrak kapal tongkang batubara. Perbaikan ini akan dilaksanakan setelah tercapai kesepakatan antara pihak perusahaan dan pemerintah, meskipun prosesnya membutuhkan waktu.
Juru bicara Karo Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jambi, Johansyah, mengungkapkan bahwa perbaikan tiang jembatan memerlukan proses tertentu dan merupakan tanggung jawab penuh dari pihak perusahaan yang terlibat. Pihak perusahaan telah merencanakan perbaikan tersebut setelah sebelumnya kapal tongkang mereka menabrak jembatan.
Selain perbaikan fisik, terkait insiden tabrakan yang menyebabkan kerusakan, sudah ada kesepakatan untuk mengganti kerugian yang timbul. Johansyah menegaskan bahwa proses negosiasi dan kompensasi kerugian sudah dilakukan dengan pihak terkait.
Sejarah Jembatan Aurduri I, yang juga dikenal sebagai Jembatan Batanghari (BH) I, menunjukkan bahwa jembatan ini dibangun pada tahun 1982 dan diresmikan oleh Presiden kedua Indonesia, yaitu Presiden Soeharto, pada 19 Oktober 1989. Pembangunan jembatan ini dilakukan saat Masychun Sofwan menjabat sebagai Gubernur Jambi.
Memasuki usia 35 tahun tahun ini, Jembatan Aurduri I tetap menjadi jantung vital dalam sistem transportasi Provinsi Jambi, terutama dalam menghubungkan jalan lintas timur yang menghubungkan Jambi dengan Pekanbaru, Medan, dan Aceh. Dengan panjang sekitar 504 meter dan lebar 9 meter termasuk trotoarnya, jembatan ini melintasi Sungai Batanghari dan dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan transportasi masa depan.
Sejak awal pembangunannya, Jembatan Aurduri I memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial di Provinsi Jambi. Jembatan ini menjadi simbol penting dalam menghubungkan berbagai wilayah, memfasilitasi perdagangan, dan mendukung perekonomian lokal serta regional.