Portalandalas.com - Dua calon presiden yang sangat konservatif mengundurkan diri hanya sehari sebelum pemilu yang akan digelar pada Jumat (28/6) di Iran.
Alireza Zakani, Wali Kota Teheran, mengumumkan pengunduran dirinya melalui unggahan di media sosial, setelah sebelumnya menyangkal telah mengakhiri kampanyenya.
Dalam pengumumannya, Zakani mengajak dua calon lain, Saeed Jalili dan Mohammad Bagher Ghalibaf, untuk bersatu dalam mendukung tuntutan kekuatan revolusioner.
Pengunduran diri Zakani terjadi beberapa jam setelah Kementerian Dalam Negeri Iran menyatakan bahwa Amirhossein Ghazizadeh juga mundur dari pencalonan presiden.
Zakani, seorang veteran perang Iran-Irak, telah menjadi wali kota Teheran sejak Agustus 2021.
Sementara itu, Ghazizadeh-Hashemi, mantan wakil presiden di bawah Ebrahim Raisi, mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (26/6) kepada Kementerian Dalam Negeri.
Dia menarik diri untuk menjaga kesatuan kekuatan revolusi dan mendesak konservatif lainnya untuk mendukung kandidat yang mengusung front persatuan.
Ghalibaf mengapresiasi pengunduran diri keduanya, menyebut langkah ini akan memperkuat koalisi dan persatuan.
Selain Jalili dan Ghalibaf, calon lain yang tetap berlaga adalah Mostafa Pourmohammadi, seorang veteran polisi, dan Massoud Pezeshkian, kandidat reformis yang didukung oleh mantan presiden Hassan Rouhani.
Iran akan menggelar pemilihan presiden lebih cepat dari jadwal karena kematian Ebrahim Raisi akibat kecelakaan helikopter pada awal Mei lalu.

