Ketua KPU Khotbah Depan Jokowi, Singgung Sifat Kebinatangan Pada Manusia

Menu Atas

Ketua KPU Khotbah Depan Jokowi, Singgung Sifat Kebinatangan Pada Manusia

Portal Andalas
Senin, 17 Juni 2024
Bagikan:


Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Hasyim Asy'ari, menjadi pengkhotbah pada Salat Idul Adha 1445 di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, pada hari Senin (17/6). Upacara ini dihadiri oleh Presiden Jokowi beserta istri, Iriana Jokowi; Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono; Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana; dan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi.

Dalam khutbahnya, Hasyim menceritakan kisah tentang Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk mengorbankan putra tunggalnya, Nabi Ismail, meskipun Ismail lahir setelah Ibrahim dan Siti Hajar menantikan kelahirannya selama 86 tahun lamanya.

"Hasyim menyampaikan bahwa Ibrahim bersedia untuk melaksanakan perintah itu dengan penuh ketaatan, dan Ismail juga menerima perintah itu dengan rela. Keduanya menunjukkan semangat pengorbanan yang luar biasa," ucap Hasyim dalam awal khutbahnya.

Allah SWT kemudian menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba besar sebagai korban. Peristiwa ini dirayakan sebagai Idul Adha atau Idul Kurban, di mana umat Islam yang mampu mengorbankan hewan ternak untuk dibagikan dagingnya.

"Ibadah kurban ini memiliki dua makna utama. Pertama, sifat-sifat kebinatangan dalam diri manusia harus dikorbankan dan dimatikan; dan kedua, jiwa dan perbuatan seseorang harus didasari oleh tauhid, iman, dan takwa," jelas Hasyim.

Menurut Hasyim, banyak sekali sifat-sifat kebinatangan dalam diri manusia yang dapat menimbulkan konflik dan ketidakstabilan dalam kehidupan, seperti egoisme, kesombongan, dan sikap merasa benar sendiri terus-menerus.

"Sifat-sifat seperti curiga berlebihan, penyebaran fitnah, ketamakan, dan ambisi yang tak terkendali, semuanya dianggap sebagai perilaku yang tercela dalam Islam," tambahnya.

Dalam ajaran Islam, Hasyim menjelaskan bahwa seorang Muslim harus bersedia untuk mengorbankan sifat-sifat negatif tersebut demi menciptakan kedamaian dan stabilitas dalam masyarakat.

"Ajaran kurban juga memberi pesan bahwa kita harus siap mengorbankan sikap dan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Allah SWT. Kita harus mengganti kebiasaan buruk tersebut dengan perbuatan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam," kata Hasyim.

Baca Juga