Portalandalas.com - Persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sungai Penuh semakin menarik perhatian dengan keputusan Fikar Azami, politisi senior dari Partai Golkar, yang memilih strategi berhemat dengan hanya mengambil kader lokal sebagai pasangannya, tanpa menggandeng Partai Gerindra secara keseluruhan.
Fikar, yang memiliki ambisi besar untuk memimpin kota ini, telah resmi mengumumkan Azhar Hamzah, yang dikenal dengan sebutan Kenek, mantan anggota DPRD Sungai Penuh dari Partai Gerindra, sebagai calon wakilnya. Langkah ini mengejutkan banyak pihak, terutama dalam konteks dinamika politik lokal yang sedang berkembang.
Sebagai catatan, Fikar sebelumnya dikenal sebagai sosok yang aktif dalam politik transaksional, terutama pada masa kampanye Pemilihan Umum 2020 di mana ia terlibat dalam transaksi politik yang melibatkan beberapa partai untuk memperkuat basis politiknya.
Menurut beberapa pengamat politik, keputusan Fikar untuk tidak melibatkan secara penuh Partai Gerindra dalam kampanyenya mungkin merupakan strategi untuk mengontrol lebih efektif strategi dan narasi kampanye. "Fikar nampaknya ingin mempertahankan otonomi penuh dalam mengelola kampanye, mungkin juga ada pertimbangan finansial dan sumber daya yang menjadi faktor," komentar seorang analis politik yang tidak ingin disebutkan namanya.
Keputusan ini juga bisa dilihat sebagai upaya untuk memanfaatkan popularitas dan pengaruh politik yang dimiliki Kenek di kalangan pemilih Sungai Penuh. Kenek dikenal memiliki basis dukungan yang kuat di daerah ini, yang bisa menjadi aset berharga dalam upaya memenangkan Pilkada.
Dalam tanggapannya, Fikar Azami mengungkapkan optimisme bahwa kombinasi pengalaman dan visi dari Kenek akan memberikan sinergi yang kuat bagi perubahan positif di Sungai Penuh. "Kami yakin dapat bekerja bersama untuk membawa kemajuan yang signifikan bagi masyarakat," kata Fikar.
Pilkada Sungai Penuh dijadwalkan akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang, dengan persaingan di tingkat lokal yang semakin ketat. Masyarakat pun diharapkan akan aktif mengikuti dan menilai setiap langkah dari para kandidat yang bertarung untuk kepemimpinan kota ini.

