Portalandalas.com - Ketika banyak orang memilih untuk memanfaatkan hari libur sebagai waktu untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, atau sekadar melepas penat dari rutinitas pekerjaan, Bupati Kerinci, Monadi, S.Sos., M.Si., justru mengambil langkah yang berbeda. Di tengah suasana yang umumnya tenang pada hari libur nasional, Senin (12/05/2025), ia menunjukkan komitmen luar biasa terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala daerah dengan tetap aktif memimpin rapat penting yang berkaitan langsung dengan masa depan pertanian Kerinci dan kesejahteraan masyarakatnya.
Rapat yang digelar di Aula Kantor Bupati Kerinci ini bukan sekadar pertemuan rutin biasa. Dalam forum tersebut, Monadi bersama jajaran dinas teknis dan perwakilan masyarakat membahas secara mendalam strategi besar yang tengah disusun Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk mencapai target ambisius: mencetak surplus produksi beras sebesar 100 ribu ton. Target ini merupakan bagian dari kontribusi Kerinci dalam mendukung program besar “Jambi Swasembada Pangan 2025,” sebuah inisiatif strategis yang dicanangkan untuk menjadikan Provinsi Jambi sebagai daerah yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya.
Turut hadir dalam rapat tersebut adalah Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Radium Halis, beserta seluruh jajaran staf teknisnya, para penyuluh pertanian, tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan, serta sejumlah perwakilan kelompok tani yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Forum ini menjadi ajang diskusi yang produktif dan strategis, mengingat semua pihak yang terlibat memiliki kepentingan yang sama dalam membangun sektor pertanian Kerinci agar semakin kuat, efisien, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya yang disampaikan dengan penuh semangat dan ketegasan, Bupati Monadi menegaskan bahwa hari libur bukan alasan untuk menghentikan pengabdian kepada masyarakat. Baginya, tanggung jawab sebagai pemimpin daerah tidak mengenal batas waktu dan tidak boleh terhalang oleh kalender merah. Ia menyampaikan bahwa pembangunan, khususnya di sektor pertanian, adalah proses yang harus berjalan terus-menerus, tanpa mengenal hari kerja atau hari libur.
“Libur bukan alasan untuk berhenti bekerja demi rakyat. Pembangunan tidak mengenal hari libur,” ujar Monadi dengan penuh keyakinan di hadapan seluruh peserta rapat.
Pernyataan tersebut bukanlah retorika belaka. Monadi ingin menunjukkan bahwa kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat memerlukan dedikasi tinggi, komitmen total, dan keteladanan nyata. Dengan memilih untuk memimpin rapat di hari libur, ia ingin memberikan pesan moral bahwa melayani rakyat tidak bisa ditunda atau dilakukan setengah hati. Ia mengajak seluruh jajaran pemerintah dan stakeholder yang terlibat dalam pembangunan pertanian untuk memiliki semangat yang sama: semangat kerja keras dan kepedulian tanpa batas.
Lebih lanjut, dalam forum strategis tersebut, Monadi menjelaskan bahwa target surplus beras sebesar 100 ribu ton bukanlah angka yang diambil secara sembarangan. Target tersebut telah melalui berbagai kajian teknis dan dihitung berdasarkan potensi lahan, kapasitas produksi, dan kesiapan sumber daya yang ada. Namun, ia juga menekankan bahwa angka tersebut bukan hanya sekadar tujuan administratif atau formalitas dalam dokumen perencanaan. Lebih dari itu, surplus tersebut menyangkut langsung pada peningkatan kesejahteraan para petani, ketahanan pangan masyarakat, serta masa depan ekonomi daerah Kerinci secara keseluruhan.
“Ini bukan hanya soal angka. Ini menyangkut nasib para petani kita, menyangkut dapur masyarakat kita, dan masa depan anak-anak kita di Kerinci. Surplus ini harus nyata dan harus bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas. Karena itu saya hadir langsung, bahkan di hari libur, karena rakyat tidak bisa menunggu,” ujar Monadi dengan nada penuh empati.
Dalam upaya mencapai target tersebut, Pemerintah Kabupaten Kerinci telah menyusun sejumlah strategi teknis yang akan dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. Strategi tersebut mencakup berbagai aspek penting yang saling terkait, mulai dari penyediaan benih unggul bagi petani, kemudahan akses terhadap pupuk bersubsidi, perbaikan infrastruktur irigasi yang memadai, hingga penguatan sistem pemasaran hasil panen agar petani tidak hanya produktif, tetapi juga mendapatkan keuntungan ekonomi yang layak.
Salah satu fokus pembahasan dalam rapat tersebut adalah pentingnya sinergi lintas sektor antara instansi pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat. Bupati Monadi menyampaikan bahwa pembangunan pertanian yang berhasil tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Diperlukan kolaborasi erat antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, lembaga penyuluh, sektor swasta, dan tentu saja petani itu sendiri sebagai pelaku utama di lapangan.
Ia juga menyoroti pentingnya pemetaan lahan pertanian yang potensial di seluruh wilayah Kerinci, agar intervensi program pertanian bisa lebih tepat sasaran dan efisien. Pemetaan ini mencakup identifikasi jenis tanah, kondisi irigasi, pola tanam, serta produktivitas masing-masing kawasan. Dari data tersebut, pemerintah dapat merancang strategi distribusi bantuan, pelatihan, dan pendampingan secara lebih efektif.
Tak kalah penting, penguatan peran penyuluh pertanian juga dibahas secara mendalam. Bupati Monadi menyadari bahwa penyuluh adalah ujung tombak dalam menyampaikan informasi, teknologi, dan motivasi kepada petani. Oleh karena itu, ia meminta agar peran penyuluh ditingkatkan, baik dari segi kapasitas, jumlah, maupun sarana pendukung yang mereka butuhkan untuk bekerja di lapangan.
Untuk mendorong semangat kerja dan produktivitas, Monadi juga mengusulkan adanya program insentif khusus bagi kelompok tani yang berhasil menunjukkan peningkatan hasil panen secara signifikan. Ia percaya bahwa penghargaan atas kerja keras petani dan kelompok tani adalah bentuk motivasi yang akan menumbuhkan budaya kompetisi sehat di antara mereka.
Langkah dan komitmen Monadi ini mendapat respons positif dari banyak pihak. Para peserta rapat, khususnya para tokoh masyarakat dan perwakilan kelompok tani, memberikan apresiasi atas kesediaan Bupati hadir dan memimpin langsung rapat penting di hari libur. Mereka menilai bahwa tindakan tersebut mencerminkan karakter kepemimpinan yang kuat, berdedikasi tinggi, dan memiliki orientasi jelas terhadap kebutuhan riil masyarakat.
Di mata banyak pihak, Monadi telah membuktikan bahwa menjadi pemimpin bukan sekadar memegang jabatan, melainkan menjalankan tanggung jawab secara nyata, bahkan di luar waktu kerja formal. Ia dianggap sebagai sosok pemimpin yang proaktif, tidak menunggu masalah datang, tetapi justru bergerak lebih dahulu untuk menyusun solusi.
Dengan semangat kerja tanpa kenal waktu, pendekatan kebijakan yang berorientasi pada petani, serta strategi pembangunan pertanian yang terukur dan berkelanjutan, Bupati Monadi terus menggerakkan roda pembangunan di Kabupaten Kerinci menuju arah yang lebih progresif. Upaya yang ia lakukan hari ini diyakini akan menjadi fondasi kuat bagi masa depan pertanian Kerinci yang lebih mandiri, sejahtera, dan tahan terhadap berbagai krisis, termasuk krisis pangan yang saat ini menjadi tantangan global.
Di akhir rapat, Monadi menyampaikan harapannya agar seluruh perangkat daerah, petani, dan masyarakat bersatu padu menjalankan program ini. Ia yakin, dengan kerja keras dan kebersamaan, target surplus 100 ribu ton beras bukanlah sesuatu yang mustahil.
Sumber: Poros Jambi Media