Portalandalas.com - Dalam rangka mewujudkan visi besar Pemerintah Provinsi Jambi menuju kemandirian pangan pada tahun 2025, Bupati Kerinci, Monadi, menunjukkan komitmen serius dengan turun langsung ke lapangan untuk melakukan peninjauan terhadap sejumlah infrastruktur pertanian yang sangat vital, yaitu saluran irigasi. Kegiatan ini dilakukan pada Senin, 12 Mei 2025, dan menyasar dua lokasi strategis, yakni Desa Talang Kemulun yang berada di wilayah Kecamatan Danau Kerinci, serta Desa Ambai di Kecamatan Sitinjau Laut.
Peninjauan ini bukan sekadar kunjungan simbolik, tetapi merupakan bagian integral dari langkah konkret yang dirancang oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk mendorong peningkatan produksi beras secara signifikan. Dalam rencana besar ini, target yang ingin dicapai bukanlah hal kecil—pemerintah daerah menargetkan surplus produksi beras hingga 100 ribu ton. Jumlah yang cukup besar ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian tujuan “Jambi Swasembada Pangan 2025”, yakni menjadikan Jambi sebagai provinsi yang mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri tanpa bergantung pada pasokan dari luar daerah.
Dalam kegiatan peninjauan tersebut, Bupati Monadi terlihat sangat fokus memperhatikan kondisi saluran irigasi yang menjadi tulang punggung keberhasilan sektor pertanian, khususnya bagi para petani sawah di wilayah Kerinci. Ia memahami betul bahwa sistem irigasi yang baik akan sangat menentukan keberhasilan tanam dan panen para petani. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kondisi irigasi yang optimal sebagai fondasi utama pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
Menurut Monadi, air merupakan unsur paling mendasar dalam kegiatan bercocok tanam. Tanpa pasokan air yang lancar dan teratur, mustahil para petani bisa mengelola sawah mereka secara maksimal. Karena itu, ia meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kerinci untuk segera melakukan langkah-langkah percepatan perbaikan dan peningkatan sistem jaringan irigasi, khususnya di titik-titik yang dianggap strategis dan langsung berhubungan dengan lahan produktif milik petani.
“Tentu saja, langkah awal yang harus kita lakukan adalah memastikan bahwa sistem irigasi kita dalam kondisi baik. Kuncinya adalah kelancaran aliran air. Tanpa itu, semua rencana peningkatan produksi akan sangat sulit dicapai. Saya sudah minta Dinas PUPR agar segera bergerak cepat untuk melakukan peningkatan jaringan irigasi di area-area strategis," tegas Monadi ketika berbicara kepada wartawan di sela-sela kegiatan peninjauan.
Lebih lanjut, Bupati Monadi menyampaikan bahwa salah satu target jangka menengah dari perbaikan sistem irigasi ini adalah untuk meningkatkan indeks pertanaman para petani di Kerinci. Selama ini, sebagian besar petani hanya mampu melakukan satu kali panen dalam setahun akibat terbatasnya pasokan air, terutama di musim kemarau. Dengan perbaikan infrastruktur irigasi yang memadai dan merata, diharapkan para petani dapat meningkatkan intensitas tanam mereka menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun. Hal ini tentunya akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan petani serta ketahanan pangan daerah.
Dalam peninjauan tersebut, Bupati Monadi tidak sendiri. Ia turut didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kerinci, Maya Nofevri. Kehadiran Maya menjadi penting karena Dinas PUPR merupakan instansi teknis yang bertanggung jawab langsung dalam perencanaan, pembangunan, serta pemeliharaan jaringan irigasi di wilayah Kerinci. Dalam kesempatan itu, Maya menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang memiliki potensi pertanian tinggi tetapi masih terkendala oleh buruknya infrastruktur irigasi.
“Kami sudah mengidentifikasi sejumlah titik rawan, khususnya pada saluran irigasi sekunder dan tersier yang menjadi penyalur utama air ke lahan sawah. Tahun ini, kami akan fokus untuk memperbaiki jaringan irigasi tersebut agar dapat langsung berdampak terhadap produktivitas lahan aktif milik petani,” ujar Maya.
Dia juga menyatakan bahwa Dinas PUPR siap untuk berkoordinasi secara maksimal dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah pusat dan provinsi, dalam rangka menyukseskan program besar ini. Menurutnya, program perbaikan dan pembangunan infrastruktur irigasi bukan hanya agenda daerah, melainkan juga bagian dari program nasional yang sejalan dengan upaya peningkatan ketahanan pangan di tingkat nasional.
“Kami juga siap bersinergi dengan berbagai program pusat maupun provinsi. Tujuannya jelas: untuk menjadikan irigasi sebagai prioritas utama, karena dari sinilah seluruh kehidupan pertanian bermula,” tambahnya dengan penuh optimisme.
Lebih dari sekadar perbaikan teknis, peninjauan ini juga mencerminkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam menjadikan sektor pertanian sebagai fondasi utama pembangunan ekonomi daerah. Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa perhatian terhadap pertanian bukan hanya slogan semata, melainkan diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan aksi nyata di lapangan.
Maya juga menegaskan bahwa peninjauan ini adalah bukti nyata dari komitmen pemerintah untuk berpihak kepada petani dan memastikan bahwa mereka mendapatkan fasilitas yang layak guna mengoptimalkan potensi lahan mereka. “Kami melihat ini sebagai momentum penting. Ketika irigasi kita sudah diperkuat, maka otomatis ketahanan pangan daerah akan meningkat. Dan ini tidak hanya berdampak pada Kerinci saja, tapi juga untuk provinsi Jambi secara keseluruhan,” jelasnya.
Dalam konteks lebih luas, Bupati Monadi juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menjalankan program ini. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan Dinas Pertanian, kelompok-kelompok tani, serta instansi terkait di tingkat provinsi maupun pusat. Dukungan dari berbagai pihak ini dianggap sebagai kunci untuk memastikan bahwa seluruh tahapan program dapat berjalan sesuai rencana.
“Program sebesar ini tidak bisa kita jalankan sendirian. Perlu keterlibatan semua pihak, mulai dari petani, pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat. Karena itu, koordinasi lintas sektor akan terus kita perkuat agar seluruh elemen bisa bergerak seirama,” tutur Monadi.
Ia juga menyebutkan bahwa Pemkab Kerinci akan terus membuka ruang dialog dan diskusi dengan para petani agar setiap kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Dengan mendengarkan suara petani secara langsung, pemerintah bisa mengetahui permasalahan yang benar-benar dihadapi dan meresponsnya dengan solusi yang tepat sasaran.
Program ini, lanjut Monadi, tidak hanya akan memperkuat posisi Kerinci sebagai salah satu sentra pertanian di Provinsi Jambi, tetapi juga memberi kontribusi besar terhadap misi besar provinsi menjadi lumbung pangan di tingkat regional. Dengan dukungan sistem irigasi yang memadai, para petani akan memiliki keyakinan lebih tinggi untuk berproduksi dalam skala besar dan konsisten, yang pada akhirnya akan mendongkrak perekonomian lokal.
“Cita-cita menjadikan Jambi swasembada pangan bukan hanya target pemerintah provinsi, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama. Kerinci, sebagai daerah dengan potensi pertanian yang besar, tentu harus mengambil peran aktif dalam mewujudkan hal ini,” tutup Monadi.
Peninjauan irigasi oleh Bupati Monadi ini jelas merupakan langkah awal dari serangkaian kebijakan terukur yang dirancang untuk mengoptimalkan sektor pertanian Kerinci. Dengan strategi yang terarah, dukungan infrastruktur yang diperkuat, dan kolaborasi lintas sektor yang intensif, Kabupaten Kerinci semakin dekat untuk merealisasikan target surplus beras 100 ribu ton dan berkontribusi langsung terhadap kemandirian pangan Provinsi Jambi di tahun 2025.
sumber: explorenews